Kamis, 19 Juni 2014

Kewajiban anak bermain,kewajiban belajar ya Orang Dewasa

Woooo,,,lama pake banget vakuum nulis menulis,halah,padahal mulai saja belum,hihi..

Seorang ibu yang luar biasa  pernah bilang : kita bisa mengenal dunia dg membaca,dan kita bisa dikenal dunia karena menulis.
Berbekal kalimat muatiara di atas,mulailah saya menghimpun tenaga untuk belajar menulis. Biar terkenal ceritanya,,aiiiih..

Kali ini saya pengen cerita dan sedikit berbagi mengenai pengalaman saya. Pengalaman saya mengenai parenting class yang saya ikuti pada tgl 16 Juni 2014 kemarin. Parenting class tersebut diikuti diselenggarakan oleh biMBA AIUEO. Apa itu biMBA AIUEO.?Lain kali saya ceritakan ya,hehe..Parenting class yg hanya berdurasi 1 jam itu memberikan ilmu yg mengesankan bagi saya dan bagi mama2 se-indonesia lainnya tentunya. Parenting class diadakan via online dg webex jadi cukup efisien menurut saya,dimana saja kita berada kita bisa mengaksesnya. Parenting class disampaikan oleh penggagas biMBA itu sendiri,yaitu bapak Bambang. Dan yang paling mengesankan adalah on time,acara yg diselenggarakan yang salah satunya parenting class ini selalu on time, tidak seperti acara kebanyakan di indonesia ini.

Tema parenting class kali ini adalah mengenai EQ vs IQ.  Masalah EQ dan IQ sudah menjadi rahasia umum bahwa EQ itu lah yang membawa seorang anak manusia menuju kesuksesan. Kesuksesan disini tentunya tidak hanya bicara masalah materi saja ya. Kesuksesan mungkin lebih nyaman disebut kebahagiaan. Iya,kebahagiaan,karena tidak selalu kaya itu bahagia, tidak selalu pintar bahagia,dsb. Bapak Bambang mengatakan EQ 4 kali lebih berpengaruh daripada IQ. Saat EQ kita baik sudah dapat dipastikan IQ kita akan baik juga. Analogi mudahnya,saat orang rajin otomatis dia akan pintar bukan. Bahkan ada yang bilang orang pintar itu kalah dengan orang rajin.Tetapi sebaliknya, saat IQ tinggi belum tentu EQ nya pun tinggi, dapat kita lihat bbrp contohnya pada pejabat2 negri ini, mereka bukanlah orang yang bodoh,semuanya orang2 yang pintar,tetapi saat kepintarannya tidak dibarengi EQ yg mumpuni maka jadilah mafia2 yg siap menelan rakyatnya,mengerikan bukan?Tentu kita tidak menginginkan anak2 kita seperti itu kelak.

Nah,masalahnya sekarang bagaimana meningkatkan EQ anak2 ya? Yeps,jangan pernah sekali-kali org dewasa merampas hak anak. Apa itu hak anak?yaitu hak nya untuk bermain karena itulah tugas anak. Nah,terus tugas kita orang dewasa apa ya?Nah,sedangkan tugas kita orang dewasa ya belajar, belajar untuk menumbuhkan MINAT belajar anak untuk bekalnya kelak saat dewasa. Jadi ingat,kita bukan mengajarkan anak membaca,menulis,atau berhitung, tetapi menumbuhkan minatnya. Saat anak itu minat belajar,maka sudah pasti dia ingin melakukannha lagi dan lagi, dan sudah pasti IQ nya akan naik kan. Karena dia akan terlahir sebagai seorang pembelajar, orang yang senantiasa ingin tahu, bukan kepo ya.

Kemudian akan muncul pertanyaan,bagaimana bermainnya supaya anak-anak bisa minat untuk belajar?Hal tersebut disebut fun learning, jadi bermain sambil belajar, tetapi tetap ditekankan pada bermainnya ya,bermain,bermain,dan bermain. Karena bermain adalah kesukaan anak2, dengan bermain anak2 tentu akan bahagia sehingga kelak dewasa dia akan menjadi pribadi yang senantiasa membahagiakan org lain.

Kemudian akan muncul lagi pertanyaan,yang seperti apa sih fun learning itu?Nah,hal ini akan lebih diperinci dalam tulisan mengenai pelatihan biMBA ya..

Ada yang bertanya enggak si,kenapa anak-anak tidak boleh belajar?jika anak diwajibkan belajar pada usia dini bagus si jika bisa berhasil,tapi jika yang terjadi dampak buruknya bagaimana. dampak buruknya adalah anak benci belajar. Karena dalam benaknya, belajar itu paksaan,ancaman,menakutkan dan membosankan. Maka saat dewasa larilah anak2 tsb ke dalam hal-hal yang negatif, seperti kehidupan hedonia, konsumtif, tawuran, narkoba,dsb.

Kenapa penting menanamkan EQ sejak dini si?Kenapa enggak entar2 aja kalo uda gede?Nah,pasti semua sudah tau yang namanya golden period kan. Golden period manusia adalah masa dimana sel2 otak manusia berkembang dengan cepat sehingga mudah untuk menerima sesuatu, baik itu hal baik dan hal buruk. Ada beberapa yang mengatakan golden period usia 0-2tahun, 0-4 tahun, atau 0-6 tahun. Ya sutralah ya,intinya ya sedini mungkin. Pada usia2 tersebut lah hampir 80% perkembangan sel2 otak terjadi,luar biasa bukan. Itulah kenapa anak-anak itu disebut peniru yang ulung. Nah, yang jadi masalah, pada usia2 tersebut mereka belum bisa membedakan mana hal yang benar dan salah. Apa yang mereka lihat dan dengar itulah yang mereka tiru. Oleh karen itu seseorang mengatakan: Jika kita tidak siap mendidik anak kita,maka lingkungan lah yang akan mendidiknya. Jadi jangan pernah salahkan anak2 jika mereka marah2,jangan salahkan jika mereka membentak,jangan salahkan jika mereka suka memukul, tapi lihat dan dengarlah apa yg mereka lihat dan dengar. Maka kita akan tahu mengapa mereka seperti itu.
Banyak hal yang mungkin terlalu banyak untuk dituliskan,maka saya cukupkan sekian..bye ^^

Catatan: tulisan tidak rapi,tidak struktur dengan baik,dan berantakan karena itu makanya disebut belajar..mueehehehee...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar